Pejuang Pemikir - Pemikir Pejuang
Merdeka ,Merdeka !!!
GMNI , Jaya !!!
Marhaen ,Menang !!!
Sebenarnya saya adalah salah satu kader baru dari Organisasi GMNI Lebak
Banten, yang baru selesai melakukan seminar dari kemarin siang sampai
malam dan selesai tadi sore , dan kali ini saya akan Menjelaskan Apasih
GMNI itu ?
GMNI Adalah ? , Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)
dikenal sebagai organisasi gerakan berwatak nasionalis dan berazaskan
marhaenisme. Lebih mudahnya akan kita temukan dalam AD/ART yang secara
jelas dan rinci definisi maupun tujuan organisasi.
Tetapi saya akan membahas kesadaran yang terbangun tentang GMNI
dikalangan masyarakat umum,lebih spesifik lagi mahasiswa umum. Dalam
setiap sesi diskusi, seringkali tersurat bahwa GMNI adalah miniature
sebuah Indonesia, ya benar.
GMNI adalah organisasi eksternal kampus yang bergerak dibidang sosial ataupun politik, ya benar. GMNI adalah sebuah sebuah wadah tempat bertukar pikiran dan pengaplikasian lewat gerakan, ya benar.
Banyak yang tersampaikan adalah bentuk materiil yang berwujud sebuah
landasan dasar organisasi berupa AD/ART ataupun peraturan organisasi
ataupun bentuk material lainnya. Tetapi, secara tersirat yang jarang di
utarakan adalah bagaimana GMNI sebagai wadah untuk penempaan diri.
Fase hidup manusia terutama pada saat status pelajar SMA/sederajat atau
biasa kita sebut fase remaja, beralih ke bangku kuliah fase hidup lebih
jauh lagi yakni dewasa seringkali masih membawa sifat mencari jati diri.
Disinilah sebetulnya jati diri kedewasaan ini dibentuk menjadi lebih
matang dan siap, yakni GMNI.
Jati diri yang selama ini masih ‘dicari-cari’ selama masih remaja seakan
selesai, dan menuju tingkat dimana kader GMNI menjadi paham tentang
kondisi dirinya dan sekitar. Bahwa lingkungan di GMNI membawa perubahan
positif dalam pengembangan jati diri lebih positif. Ini yang menjadi
indikator menuju fase kedewasaan. Dimana manusia sudah bisa menilai
dengan komprensif akan baik atau buruknya sebuah perkataan maupun
tindakan yang terbangun dari sebuah pola pikir yang sudah terkonstruksi.
GMNI bukan hanya sebagai wadah gerakan tapi secara tidak sadar sikap dan
perilaku kita terbentuk dan matang lebih baik lagi. Landasan dasar
menilainya adalah mengkonstruksi kembali pola pikir kita dan membangun
kesadaran individu yang telah didapat selama aktif ber-GMNI.
Dalam tataran idealisme kita semua ini hanya tersirat disampaikan,
kemudian diterima individu tersebut dengan sudut pandang yang variatif.
Mahasiswa umum belum mengenal lebih jauh arti sebuah arti pengabdian dan
fungsi pendidikan. Pengabdian terhadap kehidupan sosial, melebur dalam
kehidupan masyarakat. Fungsi pendidikan dalam mengubah pola pikir dan
tindakan menjadi lebih baik lagi. Bahwa mahasiswa umum belum selesai
terhadap dirinya sendiri terutama terhadap kehidupan perkuliahan. Dalam
memanajemen waktu dan aktivitas lainnya menjadi alasan bagi mahasiswa
untuk anti-berorganisasi.
Fenomena yang terjadi banyak aktivitas mahasiswa yang kontra produktif.
Tingkat kesadaran bagi seorang kader GMNI terkonstruksi kembali untuk
arah lebih baik lagi. Dari sinilah karakter yang tercipta akan berbeda
dengan mahasiswa pada umumnya, terutama pada wacana maupun pergerakan.
Ini yang menjadi cikal bakal menjadi seorang pemimpin kelak.
Terutama metode analisis suatu masalah maupun pembangunan sebuah
organisasi maupun dalam struktur pemerintahan negara menjadi keyword
dalam pembeda dengan mahasiswa pada umumnya. Kader GMNI bukan seorang
mahasiswa biasa, tapi dengan bekal asah wacana dan pergerakan dalam GMNI
itu semua bisa terwujud.
Dalam membentuk sebuah kesadaran tersebut yang ada dalam setiap sesi
diskusi. Dimana dibentuk sebuah kesadaran bahwa teori saja tidak cukup!
Pemecahan sebuah masalah tidak selesai dengan diskusi, tapi butuh bentuk
peimplementasian nyata dari sebuah diskusi. Dari sini akan dituntut
sejauh mana kualitas seorang kader akan dibentuk. Tidak hanya berbicara
dalam tataran retorika tapi juga implementasi.
Kualitas GMNI secara tidak langsung di uji ditengah masyarakat terutama
dalam pertarungan idealisme yang sudah terbangun. Pilihan yang diberikan
untuk mengabdikan bersama sepenuhnya
menuju cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945. Menjadi bagian dalam gerakan dimana senang maupun sedih menjadi tanggungan bersama dalam perjuangan.
Disinilah tempat yang terdapat dalam GMNI terbentuk menjadi sebuah KELUARGA.
sumber : http://iyud.mwb-id.com