Senin, 28 September 2015

sejarah GMNI , gerakan mahasiswa nasional indonesia

Pejuang Pemikir - Pemikir Pejuang
Merdeka ,Merdeka !!!
GMNI , Jaya !!!
Marhaen ,Menang !!!

  • Pembuka Posting

Sebenarnya saya adalah salah satu kader baru dari Organisasi GMNI Lebak Banten, yang baru selesai melakukan seminar dari kemarin siang sampai malam dan selesai tadi sore , dan kali ini saya akan Menjelaskan Apasih GMNI itu ?
  • Utama

GMNI Adalah ? , Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dikenal sebagai organisasi gerakan berwatak nasionalis dan berazaskan marhaenisme. Lebih mudahnya akan kita temukan dalam AD/ART yang secara jelas dan rinci definisi maupun tujuan organisasi.

Tetapi saya akan membahas kesadaran yang terbangun tentang GMNI dikalangan masyarakat umum,lebih spesifik lagi mahasiswa umum. Dalam setiap sesi diskusi, seringkali tersurat bahwa GMNI adalah miniature sebuah Indonesia, ya benar. GMNI adalah organisasi eksternal kampus yang bergerak dibidang sosial ataupun politik, ya benar. GMNI adalah sebuah sebuah wadah tempat bertukar pikiran dan pengaplikasian lewat gerakan, ya benar.

Banyak yang tersampaikan adalah bentuk materiil yang berwujud sebuah landasan dasar organisasi berupa AD/ART ataupun peraturan organisasi ataupun bentuk material lainnya. Tetapi, secara tersirat yang jarang di utarakan adalah bagaimana GMNI sebagai wadah untuk penempaan diri.

Fase hidup manusia terutama pada saat status pelajar SMA/sederajat atau biasa kita sebut fase remaja, beralih ke bangku kuliah fase hidup lebih jauh lagi yakni dewasa seringkali masih membawa sifat mencari jati diri. Disinilah sebetulnya jati diri kedewasaan ini dibentuk menjadi lebih matang dan siap, yakni GMNI.

Jati diri yang selama ini masih ‘dicari-cari’ selama masih remaja seakan selesai, dan menuju tingkat dimana kader GMNI menjadi paham tentang kondisi dirinya dan sekitar. Bahwa lingkungan di GMNI membawa perubahan positif dalam pengembangan jati diri lebih positif. Ini yang menjadi indikator menuju fase kedewasaan. Dimana manusia sudah bisa menilai dengan komprensif akan baik atau buruknya sebuah perkataan maupun tindakan yang terbangun dari sebuah pola pikir yang sudah terkonstruksi.

GMNI bukan hanya sebagai wadah gerakan tapi secara tidak sadar sikap dan perilaku kita terbentuk dan matang lebih baik lagi. Landasan dasar menilainya adalah mengkonstruksi kembali pola pikir kita dan membangun kesadaran individu yang telah didapat selama aktif ber-GMNI.

Dalam tataran idealisme kita semua ini hanya tersirat disampaikan, kemudian diterima individu tersebut dengan sudut pandang yang variatif.

Mahasiswa umum belum mengenal lebih jauh arti sebuah arti pengabdian dan fungsi pendidikan. Pengabdian terhadap kehidupan sosial, melebur dalam kehidupan masyarakat. Fungsi pendidikan dalam mengubah pola pikir dan tindakan menjadi lebih baik lagi. Bahwa mahasiswa umum belum selesai terhadap dirinya sendiri terutama terhadap kehidupan perkuliahan. Dalam memanajemen waktu dan aktivitas lainnya menjadi alasan bagi mahasiswa untuk anti-berorganisasi.

Fenomena yang terjadi banyak aktivitas mahasiswa yang kontra produktif.
Tingkat kesadaran bagi seorang kader GMNI terkonstruksi kembali untuk arah lebih baik lagi. Dari sinilah karakter yang tercipta akan berbeda dengan mahasiswa pada umumnya, terutama pada wacana maupun pergerakan. Ini yang menjadi cikal bakal menjadi seorang pemimpin kelak.
Terutama metode analisis suatu masalah maupun pembangunan sebuah organisasi maupun dalam struktur pemerintahan negara menjadi keyword dalam pembeda dengan mahasiswa pada umumnya. Kader GMNI bukan seorang mahasiswa biasa, tapi dengan bekal asah wacana dan pergerakan dalam GMNI itu semua bisa terwujud.

Dalam membentuk sebuah kesadaran tersebut yang ada dalam setiap sesi diskusi. Dimana dibentuk sebuah kesadaran bahwa teori saja tidak cukup! Pemecahan sebuah masalah tidak selesai dengan diskusi, tapi butuh bentuk peimplementasian nyata dari sebuah diskusi. Dari sini akan dituntut sejauh mana kualitas seorang kader akan dibentuk. Tidak hanya berbicara dalam tataran retorika tapi juga implementasi.

Kualitas GMNI secara tidak langsung di uji ditengah masyarakat terutama dalam pertarungan idealisme yang sudah terbangun. Pilihan yang diberikan untuk mengabdikan bersama sepenuhnya menuju cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945. Menjadi bagian dalam gerakan dimana senang maupun sedih menjadi tanggungan bersama dalam perjuangan.

Disinilah tempat yang terdapat dalam GMNI terbentuk menjadi sebuah KELUARGA.


sumber :  http://iyud.mwb-id.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar