Bisnis, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mendatangi kantor Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk membuat pilot project mengatasi sampah plastik. Caranya adalah menjadikan sampah plastik sebagai bahan campuran aspal untuk membuat jalan.

"Balitbang (Badan Penelitian dan Pengembangan) Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) telah melakukan penelitian dan percobaan dan bisa dijadikan salah satu komponen campuran aspal," kata Basuki Hadimuljono saat ditemui di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Juli 2017.

Simak: 20 Proyek Strategis Nasional Selesai Dibangun

Menteri Basuki menuturkan pihaknya telah meneliti dan menemukan bahwa plastik bisa digunakan sebagai campuran aspal sebesar 6 persen dan maksimal 10 persen dari keseluruhan. "Tahun ini Balitbang PU sudah ada programnya di Bekasi dan akan kami segerakan."

Menurut Basuki, saat ini Indonesia bisa dikatakan menjadi produsen sampah plastik. Sampah plastik tersebut menyebar hingga sampai ke laut, sehingga dimakan oleh ikan dan akhirnya ikan tersebut dikonsumsi manusia.

Baca: Begini Cara Menteri Luhut Kurangi Sampah Plastik di Laut

Basuki mengungkapkan langkah ini harus dilakukan karena sampah plastik sudah banyak, dan sungai-sungai jika dikeruk maka akan ditemukan sampah semua. "Sampah itu sudah banyak, di Bali ada sampah yang tingginya 40 meter di TPA Suwung."

Basuki menjelaskan penggunaan bahan plastik sebagai campuran aspal ini sudah dilakukan di India dan Inggris, diketahui kualitasnya bagus. Sebabnya, PUPR ingin mencobanya di Bekasi di tahun 2017 ini dan selanjutnya dicoba di Bali.

Baca: Pemerintah Berembuk Cari Solusi Sampah Plastik di Laut

Proyek ini, kata Basuki, akan dianggarkan dalam anggaran 2017. Mengenai efisiensi akibat penggunaan plastik ini belum diketahui untuk saat ini, tapi dikatakan penggunaan plastik ini akan membuat kualitas jalan lebih baik. "Kualitasnya lebih baik, tapi harus tetap diukur."

DIKO OKTARA