Metro, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menceritakan tentang serunya naik kendaraan umum saat bepergian, terutama saat berangkat kerja. Tadi pagi, Djarot kembali naik taksi datang ke Balai Kota. Hal itu rutin ia lakukan setiap Jumat pertama awal bulan. Menurut Djarot, banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik saat naik kendaraan umum.
"Enaknya naik kendaraan umum begini lho, kita bisa komunikasi sama drivernya lho. Jadi kita ngomong, ngobrol begitu ya," ujar Djarot di Balai Kota, Jumat, 7 Juli 2017.
Djarot mengatakan selama ini ia mendapati sopir kendaraan umum berasal dari luar daerah. Biasanya, ujar Djarot, dirinya akan bertanya pertanyaan-pertanyaan sederhana soal kehidupan mereka sehari-hari. Djarot sempat mendengarkan keluhan seorang sopir taksi yang sengaja pindah ke ibukota karena gaji di kampungnya terbilang rendah.
Baca juga: Sopir Transjakarta Mogok, DTKJ: Solusi Harus Sama-sama Senang
"(Saya tanya) kenapa ke sini (Jakarta)? (Dia jawab) 'di sana (kampung) susah, Pak. Susahnya di sana itu gajinya kecil'. Lalu, saya bilang, memang daerah itu gajinya rendah, tapi biaya hidup kan rendah. Sehingga masih bisa hidup dengan baik," ujar Djarot.
Sementara, sopir tersebut hidup serba terbatas di ibu kota, mulai tinggal di kontrakan sempit, uang sewa mahal, kewajiban membayar air bersih, hingga biaya serba mahal. Meski begitu, Djarot mengatakan dirinya mengapresiasi perjuangan para pendatang yang bertahan hidup di Jakarta.
"Senang lho saya ini dari pada (kepada orang yang) sekedar, maaf ya, tangannya di bawah terus. Ada spirit ada perjuangan begitu lho," ujar Djarot.
Baca juga: Djarot Mengusahakan Koridor 13 Tetap Diluncurkan Sesuai Jadwal
Menurut Djarot, hal kecil seperti itu baru bisa ditemukan ketika kita berinteraksi dengan masyarakat. Djarot mengatakan jangan kaget apabila menemukan dirinya sedang 'nongkrong' di kaki lima. Kebiasaan itu, kata Djarot, sudah sering ia lakukan sejak ia masih tinggal di desa.
"Saya ini orang desa yang tidak bisa hidup kemudian sendiri-sendiri dan di komunitas yang ekslusif, selalu campur. Sehingga kita bisa sharing di situ. Saya juga banyak belajar dari masyarakat yang seperti ini," ujar Djarot.
LARISSA HUDA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar