Bisnis, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta para direktur BUMN untuk memperhatikan realisasi belanja modal atau capex (capital expenditure). Belanja modal dinilai bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Yang sudah commit di RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) harus betul-betul direalisasikan," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat, 7 Juli 2017. Jika tidak, BUMN dapat menghambat perekonomian masyarakat. Menurut dia, BUMN bisa disalahkan jika pertumbuhan ekonomi tak berjalan positif.

Simak: Pembangunan Konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dimulai

Rini juga mengatakan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selalu menekankan realisasi capex BUMN yang dinilai masih rendah. "Capex Bu Rini ini masih belum sampai loh. Belum tinggi loh," kata dia meniru percakapan mereka.

Capex BUMN tahun ini dipatok Rp 468 triliun. Targetnya meningkat dibandingkan realisasi capex BUMN pada 2016, yakni Rp 297 triliun.

Menteri Rini juga mengingatkan para direktur tersebut untuk menjaga asetnya. "Saya ingatkan, jangan sampai kita kehilangan aset seperti Hotel Borobudur, Grand Indonesia," ujarnya. Tahun ini, aset BUMN ditargetkan mencapai Rp 7.035 triliun.

Pesan lainnya dari Menteri Rini adalah untuk memikirkan dampak jangka panjang sebelum bekerja sama dengan pihak swasta. Dia menyatakan tak melarang kerja ssma, namun BUMN harus memperhatikan dampaknya kepada masyarakat. "Jangan akhirnya hilang dan hanya dinikmati oleh beberapa gelintir orang," ujar dia.

VINDRY FLORENTIN