Nasional, Pekanbaru - Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Riau menyiapkan teknik modifikasi cuaca (TMC) hujan buatan untuk mencegah Polda Riau dan BMKG: Kerawanan Kebakaran Hutan 2017 Cukup Tinggi
Nyoman mengatakan, Operasi teknik modifikasi cuaca akan dikendalikan dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Sejumlah personel telah dikerahkan pada dua lokasi Pos Pengamatan Meterorologi di Dumai dan Pelalawan. Penyemaian garam diutamakan pada wilayah pesisir Riau yang saat ini memasuki musim kemarau.
"Belakangan ini sudah mulai kebakaran lahan di wilayah Dumai, Meranti dan Pelalawan, namun sudah bisa kami atasi," ujarnya.
Kepala Balai Besar TMC Trihandoko Seto menjelaskan, teknik modifikasi cuaca merupakan suatu upaya intervensi manusia pada sistem awan untuk meningkatkan intensitas curah hujan di suatu tempat. Sejumlah partikel higroskopik disemai ke dalam awan cumulus agar tetes air mengumpul sehingga proses curah hujan menjadi lebih cepat dalam jumlah cukup banyak. "TMC akan segera kami lakukan terutama di wilayah rawan kebakaran," ujarnya
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Otto Sukisno mengatakan, untuk wilayah Riau saat ini masih berada pada musim kemarau hingga dua bulan ke depan. Meski demikian potensi hujan masih terjadi dengan kriteria kurang dari 150 milimeter. "Saat ini musim kemarau tapi bukan berarti tidak ada hujan," ucapnya.
Dia menjelaskan, potensi hujan dalam intensitas ringan hingga sedang terjadi disebabkan adanya indeks suhu permukaan laut di wilayah Pasifik sebelah timur atau sebelah barat Sumatera sekitar Selat Malaka mengalami peningkatan suhu panas sehingga memberikan potensi penguapan curah hujan untuk wilayah Riau. Kondisi tersebut dinilai tepat untuk melakukan teknik modifikasi cuaca hujan buatan terutama guna mencegah kebakaran hutan. "Untuk Riau umumnya masih berawan dan hujan," ujarnya.
RIYAN NOFITRA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar